INDONESIA DI TITIK NADIR, PERSPEKTIF MAHASISWA TINJAUAN KEKINIAN
Posted in Berita, FKG Unhas, Kegiatan, ReportaseSuasana LKMM-TM FKG Unhas (Dok. Panitia) |
Oleh: REKAM 2013 (Alumni LKMM-TM BEM FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI 2013)
PERANAN kaum intelektual,
termasuk mahasiswa dalam hal merubah kondisi sosial adalah penting dengan
segala kompleksitas permasalahan sosial dewasa ini. Mahasiswa sebagai agent of change dituntut untuk selalu membawa
angin perubahan ditengah banyaknya kebijakan-kebijakan birokrasi yang sebagian
besar tidak memberi dampak apapun terhadap masyarakat bahkan lebih mempersulit
masyarakat itu sendiri dalam mempertahankan hidupnya. Mahasiswa sebagai simbol moral force yang senantiasa berdiri
kokoh dengan idealisme sosial dan intelektualitasnya adalah kontribusi terbesar
bagi perubahan demi perubahan di negeri ini. Tidak berlebihan ketika memori
sepak terjangnya senantiasa menjadi inspirasi bagi setiap gerakan perlawanan
menuju sebuah kemapanan bagi masyarakat.
Olehnya itu, Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Gigi Unhas sebagai bagian dari civil society melaksanakan Latihan Kepemimpinan dan Manajemen
Mahasiswa-Tingkat Menengah (LKMM-TM), sebagai pendalaman terhadap pemahaman
keilmuan, kemahasiswaan dan keorganisasian, yang dapat diaplikasikan dalam
menyikapi masalah sosial kemasyarakatan.
Pelatihan ini dilakukan pada 29
Mei-2 Juni 2013 di STIE AMKOP, dengan mengangkat tema Indonesia di Titik Nadir;
Perspektif Mahasiswa Tinjauan Kekinian. Dengan melihat tema tersebut bahwa
sekarang ini kondisi Indonesia dalam keadaan kritis, berada pada degradasi
paling bawah dan kita sebagai mahasiswa harus meninjau hal-hal tersebut dan
memperbaharuinya.
Peserta yang mengikuti pelatihan
ini yang terdiri dari perwakilan-perwakilan dari BEM se-Unhas diharapkan mampu
menganalisis, peka, dan memberi solusi terhadap masalah-masalah yang terjadi di
masyarakat. Dalam pelatihan banyak hal yang telah diajarkan, misalnya bagaimana
dalam menganalisis suatu wacana, menganalisis stakeholder, dan menganalisis kebijakan publik. Ini merupakan
materi-materi pokok. Langkah praktis pelatihan ini adalah peserta terjun langsung
di masyarakat, membaca realitas masyarakat, mencari problema-problema yang
terjadi dan merumuskan cara untuk menyelesaikan problema tersebut. Materi
lapangan dibagi menjadi tiga, yaitu penggusuran di daerah Kassi-Kassi, kondisi
kesehatan di daerah Tanjung Pisang, dan kondisi perekonomian di Pasar Terong.
Ketiga tempat tersebut menunjukkan bahwa ada ketidaksesuaian realita yang
terjadi. Banyak ketimpangan-ketimpangan yang terjadi, kejahatan-kejahatan
sampai memanipulasi sebuah kebijakan publik dan tidak menutup kemungkinan
disini ada peran-peran stakeholder
yang membawa kepentingan di dalam sistem tersebut. Salah satu contoh, kita
melihat kondisi di Pasar Terong, kenapa disana para pedagang lebih cenderung
berjualan di luar sampai menutupi jalan? Berdasarkan hasil observasi peserta
dilapangan bahwa hal itu terjadi karena pedagang tidak mampu membayar tempat
penjualan yang telah disediakan oleh pengelola pasar, dan katanya para pembeli
cenderung membeli di penjual yang ada diluar ketimbang masuk ke dalam pasar.
Disini harus ada peran stakehoder dalam
menangani masalah ini. Tidak menutup kemungkinan ada politik didalamnya, karena
politik adalah untuk kekuasaan, dan ketika hal itu tidak dilakukan sesuai
dengan fitrahnya maka akan bertentangan dengan tujuan kekuasaan yang murni.
Dengan adanya materi scenario building disini mengantarkan
kita untuk menyusun skenario pergerakan menggunakan ideopol-strata.
Pelatihan ini tidak hanya sampai
4 hari saja tapi ada rencana tindak lanjut kedepannya bahwa ke arah mana
pergerakan kita. Disini kita juga harus berbenah diri sebelum melakukan
pergerakan. Tugas dan tanggung jawab, dan panggilan pertama seorang manusia
adalah menjadi pembelajar. Sedangkan pelajaran pertama dan terutama yang perlu
dipelajarinya adalah belajar menjadikan dirinya semanusiawi mungkin. Sekecil
apapun perjuangan yang kita lakukan sekarang akan berdampak kedepannya.
Dengan iman kita hidup, tanpa ilmu kita mati
dan amal membuat hidup kita lebih berarti.
0 komentar: