Senin, 03 Juni 2013

0

INDONESIA DI TITIK NADIR, PERSPEKTIF MAHASISWA TINJAUAN KEKINIAN

Posted in , , ,


Suasana LKMM-TM FKG Unhas (Dok. Panitia)
Oleh: REKAM 2013 (Alumni LKMM-TM BEM FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI 2013)  


PERANAN kaum intelektual, termasuk mahasiswa dalam hal merubah kondisi sosial adalah penting dengan segala kompleksitas permasalahan sosial dewasa ini. Mahasiswa sebagai agent of change dituntut untuk selalu membawa angin perubahan ditengah banyaknya kebijakan-kebijakan birokrasi yang sebagian besar tidak memberi dampak apapun terhadap masyarakat bahkan lebih mempersulit masyarakat itu sendiri dalam mempertahankan hidupnya. Mahasiswa sebagai simbol moral force yang senantiasa berdiri kokoh dengan idealisme sosial dan intelektualitasnya adalah kontribusi terbesar bagi perubahan demi perubahan di negeri ini. Tidak berlebihan ketika memori sepak terjangnya senantiasa menjadi inspirasi bagi setiap gerakan perlawanan menuju sebuah kemapanan bagi masyarakat.

Olehnya itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Gigi Unhas sebagai bagian dari civil society melaksanakan Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa-Tingkat Menengah (LKMM-TM), sebagai pendalaman terhadap pemahaman keilmuan, kemahasiswaan dan keorganisasian, yang dapat diaplikasikan dalam menyikapi masalah sosial kemasyarakatan.

Pelatihan ini dilakukan pada 29 Mei-2 Juni 2013 di STIE AMKOP, dengan mengangkat tema Indonesia di Titik Nadir; Perspektif Mahasiswa Tinjauan Kekinian. Dengan melihat tema tersebut bahwa sekarang ini kondisi Indonesia dalam keadaan kritis, berada pada degradasi paling bawah dan kita sebagai mahasiswa harus meninjau hal-hal tersebut dan memperbaharuinya.

Peserta yang mengikuti pelatihan ini yang terdiri dari perwakilan-perwakilan dari BEM se-Unhas diharapkan mampu menganalisis, peka, dan memberi solusi terhadap masalah-masalah yang terjadi di masyarakat. Dalam pelatihan banyak hal yang telah diajarkan, misalnya bagaimana dalam menganalisis suatu wacana, menganalisis stakeholder, dan menganalisis kebijakan publik. Ini merupakan materi-materi pokok. Langkah praktis pelatihan ini adalah peserta terjun langsung di masyarakat, membaca realitas masyarakat, mencari problema-problema yang terjadi dan merumuskan cara untuk menyelesaikan problema tersebut. Materi lapangan dibagi menjadi tiga, yaitu penggusuran di daerah Kassi-Kassi, kondisi kesehatan di daerah Tanjung Pisang, dan kondisi perekonomian di Pasar Terong. Ketiga tempat tersebut menunjukkan bahwa ada ketidaksesuaian realita yang terjadi. Banyak ketimpangan-ketimpangan yang terjadi, kejahatan-kejahatan sampai memanipulasi sebuah kebijakan publik dan tidak menutup kemungkinan disini ada peran-peran stakeholder yang membawa kepentingan di dalam sistem tersebut. Salah satu contoh, kita melihat kondisi di Pasar Terong, kenapa disana para pedagang lebih cenderung berjualan di luar sampai menutupi jalan? Berdasarkan hasil observasi peserta dilapangan bahwa hal itu terjadi karena pedagang tidak mampu membayar tempat penjualan yang telah disediakan oleh pengelola pasar, dan katanya para pembeli cenderung membeli di penjual yang ada diluar ketimbang masuk ke dalam pasar. Disini harus ada peran stakehoder dalam menangani masalah ini. Tidak menutup kemungkinan ada politik didalamnya, karena politik adalah untuk kekuasaan, dan ketika hal itu tidak dilakukan sesuai dengan fitrahnya maka akan bertentangan dengan tujuan kekuasaan yang murni.

Dengan adanya materi scenario building disini mengantarkan kita untuk menyusun skenario pergerakan menggunakan ideopol-strata.

Pelatihan ini tidak hanya sampai 4 hari saja tapi ada rencana tindak lanjut kedepannya bahwa ke arah mana pergerakan kita. Disini kita juga harus berbenah diri sebelum melakukan pergerakan. Tugas dan tanggung jawab, dan panggilan pertama seorang manusia adalah menjadi pembelajar. Sedangkan pelajaran pertama dan terutama yang perlu dipelajarinya adalah belajar menjadikan dirinya semanusiawi mungkin. Sekecil apapun perjuangan yang kita lakukan sekarang akan berdampak kedepannya.

Dengan iman kita hidup, tanpa ilmu kita mati dan amal membuat hidup kita lebih berarti.

0 komentar: