Next
Previous

Sabtu, 29 Juni 2013

0

KBJamming #5 Kita, Musik, & Kota

Posted in , , , , , , , , , , , , , , , ,

Satu paling ujung dari tujuh, hari minggu (30/6/2013) di akhir bulan Juni, secara sederhana Kedai Buku Jenny kembali menyuguhkan KBJamming Volume 5. Masih dengan tema besar #ceritatentangkota , kali ini kami mengajak teman pencerita sekalian untuk berbincang-bincang seputar kesalingterkaitan “Kita, Musik, dan Kota”.

Di tengah keruwetan dan ragam masalah yang (kadang terpaksa) kita hadapi, musik menjadi serupa teman setia kita dalam menghadapinya, misalnya, mungkin kita sudah punya rangkaian playlist sendiri saat berkendara menembus macet menuju tempat kerja, kampus atau sekolah. Bila benar, playlist tersebut bukan lagi sekedar bunyi-bunyian bernada dengan lirik tapi telah menjadi amunisi tempur kaum urban.

Di sisi lain, bagi para musisi, ragam kebahagiaan dan permasalahan di kota yang tidak lain adalah rumah kita ini telah menjadi bahan atau sumber inspirasi untuk karya-karya mereka. Dengan kata lain musisi dan karyanya tersebut telah meluas perannya dengan memotret ruang kota dari yang berwujud fisik hingga rasa yang dialami oleh orang-orangnya. Sulit untuk tidak mengingat “Jakarta” saat mendengar Bangkutaman membawakan “Ode Buat Kota” dan sama sulitnya untuk tidak mengasosiasikan “Makassar” dengan lagu “Sedikit Ke Timur” karya Melismatis. Jadi, lagu bisa menjadi medium kita untuk belajar sejarah Kota, tingkah polah serta susah dan bahagia yang dirasakan penghuninya atau bahkan pihak-pihak yang punya andil memperbaiki dan sebaliknya merusak kota.

Dengan alas pikir di atas kami mencoba mengajak teman-teman untuk berbincang seputar posisi musik ditengah dinamika kota dari perspektif musisi dan penikmatnya. Sebagai pemantik diskusi ini menghadirkan Personil Bangkutaman (Musisi Indie), Anwar Jimpe Rahman (Makassar Nol Kilometer) dan Renold The Joeys (Musisi Indie Makassar).

Selain berbagi gagasan, cerita dan pengalaman melalui diskusi seputar Musik dan Kota, KBJamming kali ini akan menyajikan penampilan akustik dari Bangkutaman, The Joeys, Melismatis dan Flowerescent. Sembari berdiskusi dan menikmati penampilan akustik, kita juga bisa menyaksikan pameran foto karya teman-teman Stage ID Makassar. Selebihnya teman-teman bisa sejenak meninggalkan rutinitas dan menikmati akhir pekan dengan duduk santai dan membaca buku, majalah atau komik di perpustakaan mini kami.

Acara ini dimulai pukul 11.30 siang hingga 16.30 sore dan layaknya KBJamming edisi terdahulu, gelaran ini geratis seperti hujan di bulan juni. Kami tunggu kunjungannya di kedai sederhana kami, Perumahan Budidaya Permai (BDP) Blok S No. 5, Tamalanrea, Makassar.[sb]

Jumat, 14 Juni 2013

0

Menerjemahkan Musik secara Visual: Launching Video Klip Bonzai “ Tak Berakhir Mudah”

Posted in , , , , , , , , ,


Oleh Dhihram T. | Awak Kru Bonzai
Poster Launching Video Clip "Tak Berakhir Mudah"
Menurut Jean Paul Sartre, Imaji yang ditimbulkan pada persepsi penginderaan visual mampu mentransformasi pesan lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan penginderaan yang lain. Citra visual sebagai trend media kemudian hadir untuk mengukuhkan pendapat bahwa “1 gambar dapat melukiskan 1.000 pesan”. Hadirnya video serta streaming dalam industri kreatif kemudian  membentuk sebuah trend dalam media promosi barang dan jasa.

Senin, 03 Juni 2013

0

INDONESIA DI TITIK NADIR, PERSPEKTIF MAHASISWA TINJAUAN KEKINIAN

Posted in , , ,


Suasana LKMM-TM FKG Unhas (Dok. Panitia)
Oleh: REKAM 2013 (Alumni LKMM-TM BEM FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI 2013)  


PERANAN kaum intelektual, termasuk mahasiswa dalam hal merubah kondisi sosial adalah penting dengan segala kompleksitas permasalahan sosial dewasa ini. Mahasiswa sebagai agent of change dituntut untuk selalu membawa angin perubahan ditengah banyaknya kebijakan-kebijakan birokrasi yang sebagian besar tidak memberi dampak apapun terhadap masyarakat bahkan lebih mempersulit masyarakat itu sendiri dalam mempertahankan hidupnya. Mahasiswa sebagai simbol moral force yang senantiasa berdiri kokoh dengan idealisme sosial dan intelektualitasnya adalah kontribusi terbesar bagi perubahan demi perubahan di negeri ini. Tidak berlebihan ketika memori sepak terjangnya senantiasa menjadi inspirasi bagi setiap gerakan perlawanan menuju sebuah kemapanan bagi masyarakat.